Assalamu'alaikum,
Wallahu a'lam
Wassalamu'alaikum,
Ummi
![]() |
Gambar dari pixabay |
Kata hoax rasanya sudah
sangat dikenal masyarakat luas. Tetapi kadang seseorang memperlakukan sebuah
berita sebagai hoax atau fake news masih berdasarkan suka dan
tidak suka. Jika ia menyukai berita tersebut dan menguntungkannya, maka baginya
berita tersebut bukan hoax. Sebaliknya jika ia tidak menyukai berita
tersebut, meskipun berita itu benar, maka ia menyebutnya hoax.
Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia online, ada beberapa arti hoax, yaitu; 1) kata
yang berarti ketidakbenaran suatu informasi, 2) berita bohong, 3) berita
bohong, tidak bersumber.
Sedangkan
berita yang dikategorikan hoax ini bisa berupa hoax proper atau
berita bohong yang dibuat dengan sengaja. Artinya orang yang membuatnya tahu
bahwa itu adalah berita yang tidak benar dan ia memang bermaksud menipu orang
lain dengan berita tersebut. Hoax juga bisa berupa pemberian judul
berita yang bombastis, tetapi isinya tidak menggambarkan isinya. Atau bisa jadi
berita tersebut benar, tetapi konteksnya untuk menyesatkan. Misalnya berita
yang sebenarnya sudah lama, tetapi disebarkan lagi ke media sosial. Orang yang
tidak teliti dalam melihat tanggal akan menganggap berita itu benar. Tujuan penyebar
berita memang untuk menyesatkan pembacanya. Biasanya hal ini berhubungan dengan
berita lain yang sedang booming.
Sebenarnya
berita hoax bukan hanya terjadi di era sekarang saja, dimana sosial
media memang merajai penyebaran berita. Berabad lampau di jaman Rasulullah SAW
juga pernah terjadi berita bohong yang menimpa Aisyah RA.
Pada
saat itu, seperti biasanya ketika Rasulullah akan berangkat berperang, beliau
selalu mengundi istri yang ikut ke medan perang. Saat itu Aisyahlah yang
mendapat giliran mendampingi Rasulullah. Selama dalam rombongan Rasulullah, Aisyah
selalu naik ke dalam sekedup atau tandu yang di taruh di atas punggung unta.
Tandu itu tertutup, sehingga orang yang di dalamnya tidak terlihat dari luar.
Ketika
perang telah usai, rombongan Rasulullah melakukan perjalanan pulang dengan
Aisyah masih di atas sekedup unta. Mendekati kota Madinah, rombongan
beristirahat. Aisyah memanfaatkan waktu itu untuk menyelesaikan hajatnya.
Ketika selesai, Aisyah kembali ke dalam rombongan, tetapi mendapati kalungnya
yang berharga telah hilang. Aisyah kemudian kembali untuk mencari kalungnya
yang hilang. Beliau menemukannya, tetapi hal itu menyebabkannya tertinggal
rombongan. Orang-orang menyangka Aisyah telah masuk ke dalam sekedupnya.
Karena
telah tertinggal, Aisyah berdiam diri, berharap rombongan kembali ketika
menyadari dirinya tak ada dalam sekedupnya. Beliau pun duduk dan
terkantuk-kantuk.
Saat
itu lewatlah salah seorang sahabat yang tertinggal rombongan bernama Shafwan bin al-Mu’aththal as-Sullami adz-Dzakwani. Ketika
mendapati Aisyah duduk sendirian, ia hanya mengucapkan, “Inna lillahi wa
inna ilaihi rojiun.” Lalu menyuruh untanya duduk dan mempersilahkan Aisyah
naik. Selama perjalanan pulang, tak ada kalimat yang terlontar dari keduanya.
Namun orang-orang munafik yang dimotori oleh Abdullah bin
Ubay bin Salul memanfatkan kejadian itu untuk menyebarkan berita bohong. Mereka
menyebarkan berita bahwa Aisyah telah berzina. Berita itu menyebar dengan cepat
dan hebohlah Madinah. Tentu saja Aisyah, Rasulullah, beserta seluruh
keluarganya bersedih atas berita itu.
Rupanya Allah memang ingin memberikan hikmah untuk Rasulullah
dan orang-orang yang beriman. Akhirnya Allah sendiri yang membela Aisyah RA
dengan menurunkan ayat 11 sampai dengan ayat 21 dari surat An-Nur.
Sedang di era internet sekarang ini, semakin mudah berita hoax tersebar. Hal ini disebabkan makin
banyaknya pengguna media sosial. Mereka yang mengakses media sosial, akan
dengan mudah menyebarkan berita yang didapatnya. Mereka menyebarkan tanpa
meneliti kebenaran berita tersebut.
Berdasarkan data yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia (APJII) pada awal tahun 2017, hampir 55 persen penduduk
Indonesia atau sekitar 132 juta jiwa, merupakan pengakses internet. Dari jumlah
tersebut, 54 persen di antaranya pengguna Facebook dan 5,54 persen pengguna
Twitter. Dan tahukan Anda, berita hoax
apakah yang paling banyak tersebar? Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim
Polri Brigjen Pol Mohammad Fadil Imran mengatakan, hampir 91 persen berita hoax yang disebar memuat konten sosial
dan politik.
Lalu bagaimana kita harus menyikapi berita hoax ini?
Di
dalam Islam, menyebarkan berita bohong merupakan salah satu tanda orang munafik.
Penyebarnya, jika tak bertaubat, sebagaimana yang telah difirmankan Allah dalam
surat An-Nur ayat 11 sampai 21, akan mendapatkan azab yang besar. Menyebarkan
berita kelihatannya memang hal yang sepele. Apalagi di era media sosial seperti
sekarang ini. Kita tinggal tekan tombol share, maka tersebarlah berita
ke seantero jagat raya. Tetapi pernahkah kita pikirkan apa yang akan terjadi
setelah kita memencet tombol share? Sedangkan yang kita share itu
berita bohong? Bagaimana kalau ada orang atau bahkan banyak orang yang
dirugikan dengan berita yang kita sebarkan? Kita memang bukan pembuat berita
bohong itu, tetapi dengan menyebarkannya berarti kita telah terlibat dalam
kebohongan itu.
Sungguh, kita
harus selalu berhati-hati saat menyebarkan berita. Teliti dahulu sebelum
menyebarkan sebuah berita. Semudah menekan tombol share, semudah itu pula
mungkin azab Allah menimpa kita. Tidakkah kita takut dengan janji Allah?
Wassalamu'alaikum,
Ummi
JANGAN SHARE, ITU HOAX!
Reviewed by Ummi Nadliroh
on
Maret 08, 2018
Rating:

Paling banyak hoax emang di facebook, makanya kita harus hati-hati. Apalagi facebook paling banyak dipakai di Indonesia.
BalasHapusYup, betul Mbak. Dan kita jangan share berita yang kita tidak tahu kebenarannya.
HapusIya Mbak. Aku juga gak bakalan share kalau belum tentu faktanya. :)
Hapussip stop share yang kurang bermanfaat apalagi hoax
BalasHapusBetul...
BalasHapusDi grup WhatsApp keluargaku juga bertebaran hoax mba, sedihnya itu yg nyebarkan justru yg tua2. :(
BalasHapusKadang kalau berkaitan dgn bidangku aku luruskan, cuma ujung-ujungnya jadi nggak enak krn termasuk jajaran muda :(
Iya ya, Mbak. Sekarang di grup2 WA juga banyak info yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
HapusSekarang di chat pribadi aja banyak hox, duh serem juga.
BalasHapusSekarang memang makin serem ya...
HapusIya setuju Mbak, harus hati-hati menyeleksi berita.
BalasHapusYup, Mbak.
HapusBila belum tahu duduk persoalannya, apalagi masih ragu kebenarannya, lebih baik tidak ikut-ikut men-share ya, Mbak.
BalasHapusKalau saya, memilih seperti itu. Insya Allah.
Hapusbener banget tuh mba, berita bohong itu gak boleh disebar luaskan, mungkin bagi kita yang tahu tidak apa apa, tapi kalau orang lain bakal jadi resiko yang besar
BalasHapusMenyebarkan berita bohong itu termasuk dosa ya mbak, maka kalau ada berita yang belum jelas saya diamkan saja sampai ada penjelasan. Tapi kadang berita yang belum jelaspun banyak dishare karena menyangkut orang terkenal. Kalau salah kan artinya fitnah ya. Duh, semoga kita dihindarkan dari hal itu..
BalasHapus