CERITA TENTANG JARING ASMARA

Dulu, ketika pertama kali jadi pegawai di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), aku merasa lucu dengan istilah Jaring Asmara. Itu seperti istilah yang sama sekali tidak nyambung dengan perencanaan pembangunan.

Kalau yang pertama kali mendengar istilah itu, pasti akan berpikiran sama. Apa sih? Kok jaring asmara? Asmaranya siapa yang dijaring? Bahkan seorang teman, berkali-kali keliru mengucapkannya dengan Jalin Asmara. :D

Tapi lama-lama terbiasa juga dengan istilah atau lebih tepatnya singkatan itu. Jadi, Jaring Asmara memang singkatan dari Penjaringan Aspirasi Masyarakat. Ini adalah salah satu proses dalam perencanaan pembangunan. 

Cerita sekilas saja, tiap tahun Bappeda biasanya menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk tahun yang akan datang. Nah, proses penyusunan RKPD itu dimulai dari masyarakat di desa dengan mengadakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes). Lalu proses berlanjut di Jaring Asmara dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Tingkat Kecamatan. Setelah itu, usulan-usulan dari masyarakat di tingkat kecamatan dibawa ke Musrenbang Kabupaten.

Cerita lebih lengkap: Musyawarah Perencanaan Pembangunan

Begitulah aku semakin lama menjadi semakin akrab dengan jaring asmara. Bagaimana tidak, bahkan setelah aku tidak di Bappeda lagi dan pindah di kantor kecamatan, aku masih mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan jaring asmara itu. #mungkinsudahtakdir. :D

Alhamdulillah, semua menjadi pengalaman tersendiri bagiku. Menjembatani keinginan masyarakat di tingkat bawah (melalui jaring asmara dan musrenbang kecamatan), lalu membawanya ke tingkat yang lebih atas (dengan Musrenbang kabupaten), ada rasa "ikut bahagia" ketika ada usulan masyarakat yang bisa direalisasikan untuk tahun berikutnya.


Diskusi kelompok pada tiap bidang
Proses jaring asmara itu selalu seru lho... Masyarakat perwakilan desa dan tokoh masyarakat yang ada di wilayah kecamatan kalau sedang berdiskusi itu bisa sangat ramai. Mereka antusias menyampaikan usulan-usulannya, tentu dengan harapan daerahnya menjadi lebih baik jika tersentuh pembangunan. 

Yang namanya pembangunan itu bukan hanya pembangunan infrastruktur lho... Kalau di tempat kami, usulan-usulan itu dikelompokkan menjadi 3 bidang, yaitu Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya, Bidang Ekonomi, dan Bidang Infrastruktur/Sarana prasarana. 
Perwakilan peserta mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Masing-masing bidang itu cakupannya luas lho... Contohnya, kesehatan dan pendidikan itu masuk di Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya. Atau tentang pertanian dan peternakan, itu masuk Bidang Ekonomi. Jadi, ekonomi itu bukan hanya tentang pasar, perindustrian, atau lapangan pekerjaan. Kalau infrastruktur, memang lebih ke bangunan-bangunan fisik semacam jalan, jembatan, drainase, dan lainnya.


Seperti itulah jaring asmara. Dengan adanya proses perencanaan pembangunan yang partisipatif, termasuk jaring asmara didalamnya, semoga pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah lebih tepat sasaran. Harapannya seperti itu. 

CERITA TENTANG JARING ASMARA CERITA TENTANG JARING ASMARA Reviewed by Ummi Nadliroh on Februari 05, 2016 Rating: 5

6 komentar:

  1. dari tulisannya, sepertinya proses jaring asmara seru banget ya! ketemu banyak orang dengan aspirasi macam-macam. bisa buat sarana belajar juga nih :)

    http://petitecovered.blogspot.com/

    BalasHapus
  2. Semoga harapan pemerintah bisa tercapai, ya? ^^ Makin banyak program yang dibuat untuk meningkatkan Indonesia.

    BalasHapus
  3. seneng ya bersama masyarakat, jadi tahu lebih cepat apa permasalahan sosial yang ada

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bersama masyarakat desa selalu menyenangkan, Mbak. :)

      Hapus

Terima kasih telah memberikan komentar di blog saya. Mohon untuk memberi komentar dengan kata yang santun. Terima kasih. :)

Diberdayakan oleh Blogger.