Berbicara tentang Parenting Anak Usia Dini memang menarik. Contohnya adalah tentang memasukkan anak ke sekolah Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD. Kamu pasti tahu kalau yang namanya ibu-ibu, ya begitulah. Hehehe... Apa-apa jadi perang, mom war deh jadinya... Ya termasuk memasukkan anak ke PAUD ini. Sampai saat ini masih menjadi pro dan kontra, kan? Meskipun tidak seheboh ibu rumah tangga vs ibu bekerja, melahirkan normal vs caesar, atau imunisasi vs tidak imunisasi.
Ada orang tua yang lebih memilih untuk mengasuh anak-anaknya sendiri. Ya silakan. Kan memang kewajiban mendidik anak itu ada pada orang tua. Dan anak usia dini adalah masa emas atau golden age yang sangat diperlukan bonding dengan orang tua sendiri.
Dan ada juga yang seperti saya, yang sebagai ibu bekerja, merasa membutuhkan bantuan orang lain dalam parenting anak usia dini. Yang namanya bantuan, tentu saja tanggung jawab pengasuhan tetap di tangan orang tua. Sedangkan sekolah hanya membantu mengarahkan potensi anak. Jadi, meski memasukkan anak ke PAUD, tidak serta merta sebagai orang tua kita menyerahkan sepenuhnya pengasuhan kepada sekolah.
Intinya ya, pilihan ada di tangan kita. Mau dididik sendiri atau masuk PAUD, kita harus siap dengan konsekuensinya.
Tiap orang tua pasti ingin mencari sekolah yang tepat untuk anaknya, demi pengasuhan anak usia dini. Biasanya kita sebagai orang tua hunting sana-sini untuk mendapatkan sekolah terbaik untuk anak. Namun yang tidak boleh dilupakan adalah: orang tua juga harus mempersiapkan anak menghadapi sekolah untuk pertama kalinya.
Jadi, untuk Parenting Anak Usia Dini, pilih sekolah PAUD atau Dibimbing Sendiri?
Kalau saya sih memilih yang netral-netral saja. Tergantung kebutuhan, gitu.Ada orang tua yang lebih memilih untuk mengasuh anak-anaknya sendiri. Ya silakan. Kan memang kewajiban mendidik anak itu ada pada orang tua. Dan anak usia dini adalah masa emas atau golden age yang sangat diperlukan bonding dengan orang tua sendiri.
Dan ada juga yang seperti saya, yang sebagai ibu bekerja, merasa membutuhkan bantuan orang lain dalam parenting anak usia dini. Yang namanya bantuan, tentu saja tanggung jawab pengasuhan tetap di tangan orang tua. Sedangkan sekolah hanya membantu mengarahkan potensi anak. Jadi, meski memasukkan anak ke PAUD, tidak serta merta sebagai orang tua kita menyerahkan sepenuhnya pengasuhan kepada sekolah.
Intinya ya, pilihan ada di tangan kita. Mau dididik sendiri atau masuk PAUD, kita harus siap dengan konsekuensinya.
Memilih Memasukkan Anak ke PAUD, Kesulitan Apa Yang Dialami?
Tiap orang tua pasti ingin mencari sekolah yang tepat untuk anaknya, demi pengasuhan anak usia dini. Biasanya kita sebagai orang tua hunting sana-sini untuk mendapatkan sekolah terbaik untuk anak. Namun yang tidak boleh dilupakan adalah: orang tua juga harus mempersiapkan anak menghadapi sekolah untuk pertama kalinya.
Saya sendiri telah memasukkan 3 anak saya ke PAUD, sejak anak pertama, kedua, sampai anak yang ketiga. Hal-hal umum yang biasanya dihadapi orang tua di awal masuk sekolah diantaranya adalah:
Pertama, anak tidak mau berangkat sekolah sejak dari rumah
Anak usia dini ini benar-benar tidak mau berangkat sekolah, seberapa besarpun orang tua membujuk si anak. Ada kemungkinan anak belum siap menghadapi sekolah. Belum siap menghadapi lingkungan asing. Dan bisa jadi, hal ini disebabkan anak memang belum pernah dikenalkan dengan sekolahnya.Dulu, sebelum benar-benar masuk sekolah, saya sering membawa anak ke sekolah dulu untuk memperkenalkan lingkungan baru. Biar anak melakukan penyesuaian, dan akhirnya merasa nyaman.
Kedua, menangis ketika akan ditinggal orang tua di sekolah
Ada juga yang ketika berangkat sekolah bersemangat. Tetapi ketika menghadapi kenyataan bahwa orang tua akan meninggalkannya, anakpun menangis sejadi-jadinya. Yang seperti ini biasanya membuat hati orang tua meleleh. Kadang jadi tidak tega meninggalkan anak.
Kalau yang seperti ini, biasanya keyakinan orang tua seringkali juga menentukan, sih. Ada juga kan orang tua yang kepikiran terus sama anaknya yang ditinggal di sekolah. Jadi, perasaan orang tua yang galau ini, dirasakan anak juga.
Hm... Artinya sebenarnya adalah kita sebagai orang tua juga harus siap saat menyekolahkan anak ke PAUD.
Kalau yang seperti ini, biasanya keyakinan orang tua seringkali juga menentukan, sih. Ada juga kan orang tua yang kepikiran terus sama anaknya yang ditinggal di sekolah. Jadi, perasaan orang tua yang galau ini, dirasakan anak juga.
Hm... Artinya sebenarnya adalah kita sebagai orang tua juga harus siap saat menyekolahkan anak ke PAUD.
Ketiga, mogok sekolah karena tidak nyaman di sekolahnya
Kadang ada anak yang awalnya suka sekolah, tiba-tiba mogok tidak mau sekolah. Kalau yang seperti ini, mungkin saja terjadi sesuatu pada anak di sekolah. Hal yang membuat anak tidak nyaman berada di sekolah.
Bisa jadi anak bertengkar dengan temannya. Atau ada kejadian lain di sekolah yang membuatnya tidak nyaman. Dalam hal ini, kita sebagai orang tua benar-benar harus jeli melihat ke dalam hati anak.
Bisa jadi anak bertengkar dengan temannya. Atau ada kejadian lain di sekolah yang membuatnya tidak nyaman. Dalam hal ini, kita sebagai orang tua benar-benar harus jeli melihat ke dalam hati anak.
Sekelumit Kisah Lain tentang Memasukkan Anak ke PAUD
3 hal yang telah saya sebutkan di atas adalah pengalaman saya yang paling sering terjadi dengan anak-anak saya saat awal sekolah. Karena itu, menyiapkan mental anak jauh-jauh hari itu sangat penting. Karena menyekolahkan anak memang bukan memasrahkan sepenuhnya pada sekolah kan?
Jangan sampai seperti yang diceritakan teman saya, tentang keponakannya yang hanya bisa bertahan seminggu di sekolah. Selanjutnya ia tidak mau sekolah, tidak mau ikut orang lain selain orang tuanya dan selalu mengamuk tiap melihat sepatu. Mungkin ia benar-benar trauma dengan sekolah ya... Kalau sudah seperti itu kasihan anak juga kan?
Jangan sampai seperti yang diceritakan teman saya, tentang keponakannya yang hanya bisa bertahan seminggu di sekolah. Selanjutnya ia tidak mau sekolah, tidak mau ikut orang lain selain orang tuanya dan selalu mengamuk tiap melihat sepatu. Mungkin ia benar-benar trauma dengan sekolah ya... Kalau sudah seperti itu kasihan anak juga kan?
Jika Memasukkan Anak ke PAUD, Apa Yang Harus Disiapkan?
Bahwa ketika menyekolahkan anak, orang tua pasti punya tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Tujuan itu pasti baik dari kacamata orang tua. Tetapi jangan sampai tujuan itu justru melukai jiwa anak. Lalu, apa yang harus disiapkan?
1. Jangan Lupa Lakukan Pendekatan pada anak Terlebih Dahulu
Menjelaskan pada anak kenapa ia harus sekolah. Misalnya agar anak pintar, mandiri, punya banyak teman, dan sebagainya.Kemudian menceritakan hal-hal menyenangkan apa saja yang akan ia dapatkan di sekolah. Hal itu perlu juga disampaikan jauh-jauh hari sebelum anak sekolah. Antusiasme orang tua saat menjelaskan juga berpengaruh pada rasa ingin tahu anak. Harapannya, kalau orang tua menceritakan hal-hal yang menyenangkan, semoga anak juga jadi bersemangat untuk mendapatkan pengalaman menyenangkan saat sekolah.
2. Ajak Anak Melakukan Pengenalan Sekolah
Mengajak anak untuk lebih mengenal sekolahnya sebelum ia resmi menjadi anak didik, penting lho... Untuk anak-anak saya, ketika ia merasa mengenal sekolahnya, iapun merasa nyaman ketika sudah masuk sekolah tersebut. Karena ia tidak merasa asing dengan sekolah itu.3. Orang Tua juga Harus Mempersiapkan Diri
Jadi bukan hanya anak yang perlu disiapkan. Kesiapan hati orang tua melepaskan anak untuk bersama orang lain (dalam hal ini gurunya) juga harus dipersiapkan. Ketika anak menangis saat ditinggal, dan hati orang tua tidak tega dan terus kepikiran, sepengalaman saya itu mempengaruhi mood anak juga. Hati yang pasrah, percaya pada guru-gurunya, berdo'a pada Allah untuk kebaikan anak, akan lebih baik untuk anak.
Parenting anak usia dini memang membutuhkan perhatian orang tua sepenuhnya, ya. Walau apapun pilihannya. Kalau kamu, mau menyekolahkan anak juga? Anakmu sudah siap masuk PAUD? Ada yang mau sharing pengalaman juga?
Parenting Anak Usia Dini: Siapkah Masuk PAUD?
Reviewed by Ummi Nadliroh
on
Maret 12, 2017
Rating:
Pas banget baca post mbak, pas mau masukin anak saya ke sekolah... Makasi ya mbak tipsnya, ringkes cuma 3 poin n gampang diinget. Dari sejak adiknya blm lahir udah saya prolog nih kakaknya biar mau sekolah, semoga berhasil :)
BalasHapusSemoga sukses...
HapusUsia yang matang dan orang tua yang lepas biasanya jadi faktor kesiapan anak masuk sekolah ya mba..
BalasHapusBener, Mbak...
HapusAnak saya dulu nggak masuk PAUD mbak, langsung TK A. Mungkin waktu itu, 10 tahun yang lalu PAUD belum begitu ngetren seperti sekarang ya. Sudah ada sih waktu itu hanya belum semenjamur saat ini. Lagipula anak saya waktu itu masih asyik-asyiknya bermain dengan teman-temannya di rumah :)
BalasHapusIya. Dulu biasanya langsung TK ya...
Hapus