Kadang ada peristiwa-peristiwa kecil tapi tak mudah terlupakan
dalam hidup kita. Peristiwa-peristiwa kecil itu seringkali juga memberi
kita sebuah pelajaran berharga.
Ada sebuah kejadian kecil
waktu aku masih di kantor lama. Peristiwa itu membekas dalam hati dan
pikiranku, meski sebenarnya ini sama sekali tak melibatkan aku secara
langsung.
Adalah Pak S. Orangnya sederhana, pemikirannya juga
sederhana. Karena sangat sederhananya,sampai-sampai beliau harus
dibimbing oleh orang lain dalam hal penyelesaian pekerjaannya. Mungkin
karena ketergantungannya pada orang lain dalam hal pekerjaan, ada saja
orang-orang yang menyepelekan beliau. Bisa dibilang beliau ini termasuk
orang yang terpinggirkan di lingkungan kantor. Yah, inilah kelemahan
manusia. Suka sekali meremehkan orang lain yang dianggap “tak
bisa apa-apa”. Padahal, apakah untungnya bagi kita dengan meremehkan itu?
Kita tak akan tahu, bagaimana derajat seseorang di sisi Tuhan. Bisa jadi
seseorang “terlihat hebat” atau “terlihat buruk”. Tapi siapa yang tahu?
Bisa jadi seseorang terlihat sangat alim, tapi ada dengki dalam hatinya.
Bisa jadi seseorang terlihat biasa saja, tapi dia punya sesuatu yang
lebih di Mata Tuhan.
Kembali ke Pak S. Ada salah satu kelemahan Pak
S ini, yaitu sering menyelesaikan masalah keuangan keluarganya dengan
cara berutang. Dan seringkali pula, ia menutup utang dengan utang lagi,
hingga akhirnya utang-utang itu menumpuk. Ketika sudah menumpuk itulah,
ia menjadi sangat-sangat bingung. Tetapi selalu ada hikmah di
setiap peristiwa. Mungkin inilah cara Allah membuat seorang hamba yang
berpaling, kembali pada-Nya. Dari peristiwa ini, Allah membuka pintu hati
Pak S ini. Dalam kesulitannya itu, Pak S yang hampir tak pernah sholat,
menjadi rajin sholat. Kadang ada juga orang-orang yang mencandainya,
“tumben sholat.........” Tapi ia toh tak peduli. Begitu adzan Dzuhur, aku
melihatnya sudah siap di Musholla kantor. Hal yang mulanya tak pernah
dilakukannya.
Dan sungguh, Allah memang Maha Rohman, Maha
Rahim............. Aku lupa kejadian itu di tahun berapa. Mungkin tahun
2008, mungkin tahun 2009. Yang pasti di tahun itu ada penerimaan CPNS.
Dan kejadian itu terjadi tak lama setelah Pak S menjadi rajin sholat.
Kejadian itu adalah diterimanya anak pertama pak S sebagai CPNS. Mengapa
peristiwa itu begitu istimewa? Aku menganggapnya istimewa karena saat itu
adalah saat-saat sulit Pak S. Ia terlilit utang, ia diremehkan
orang-orang, dan orang-orang yang meremehkannya itu secara kebetulan,
anak-anaknya tak diterima CPNS. Padahal sebelumnya orang-orang itu sudah
yakin, dengan kekuasaannya, mereka bisa memasukkan anak-anaknya sebagai
CPNS. Tak ada yang menyangka.
Saat itu, ada sesuatu
yangmengharukan. Hampir semua orang kantor mengucapkan selamat pada Pak S
atas diterimanya anaknya sebagai CPNS. Semua ikut berbahagia untuk Pak
S. Aku yang bekerja satu ruang dengan Pak S, bisa melihat ketulusan dan
kebahagiaan saat para pegawai kantor mengucapkan selamat pada Pak S.
Sampai-sampai Pak S menangis haru di kantor, saking bahagianya. Akupun
ikut berkaca-kaca saat itu. Ah, sebenarnya bukan hanya aku. Orang-orang
yang memberi selamat, bahkan para bapak-bapak pun berkaca-kaca. Karena
haru.
Di dalam Al-Qur’an ada sebuah ayat dalam surat Al-Insyiroh
yang berbunyi, ”Inna ma’al ‘usri yusron.Fainna ma’al usri yusron”
Artinya “sesungguhnya bersama kesulitan, terdapat kemudahan. Maka
sungguh, bersama kesulitan, terdapat kemudahan”. Kenapa kalimat“bersama
kesulitan, terdapat kemudahan” diulang sampai dua kali? Tafsir
ulama’mengatakan bahwa, bila ada satu kesulitan, maka Allah akan memberi
dua kemudahan bagi kita. Itu rumus dari Allah.
Dan bagi kita,
siapapun kita, aku rasa, sudah seharusnya mengambil pelajaran dari setiap
peristiwa disekitar kita. Agar kita menjadi lebih baik dan lebih baik
lagi setiap harinya.
SETELAH KESULITAN ITU, SELALU ADA KEMUDAHAN
Reviewed by Ummi Nadliroh
on
Mei 09, 2013
Rating:
Tidak ada komentar:
Terima kasih telah memberikan komentar di blog saya. Mohon untuk memberi komentar dengan kata yang santun. Terima kasih. :)