Tayu adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Pati. Kurang lebih 27 km kalau dari pusat Kota Pati. Tayu memang "hanya" sebuah kota kecil. Tapi tampaknya geliat perekonomian mulai tampak di setiap sudutnya. Apalagi di sore hari, akan tampak banyak warung berjajar di sepanjang jalan kota, yang semuanya ramai dengan pengunjung.
Dan tempat paling ramai di sore hari hingga malam hari adalah alun-alun.
Ya, sejak beberapa tahun lalu, tiap sore hari di alun-alun tayu ada banyak berbagai macam permainan anak yang disewakan. Mulai dari mandi bola, kereta mini, mobil-mobilan, otopet, hingga sepatu roda.
Anak-anak yang ingin bermain di alun-alun, biasanya ditemani oleh orangtuanya. Bisa dipastikan hampir tiap sore alun-alun selalu ramai. Hanya pada saat hujan saja, alun-alun menjadi lebih sepi.
Keramaian itu, tentu memicu munculnya pedagang lain disana. Ada pedagang es, gorengan, sosis-sosisan, sate kojek, sampai makanan berat seperti gado-gado, mie godok, nasi goreng dan lainnya.
Hal ini tentu adalah hal yang patut disyukuri. Ada perekonomian masyarakat yang ikut terangkat dengan keramaian yang ada di alun-alun itu.
Untuk menyenangkan anak-anak, kadang kamipun mengajak mereka bermain di alun-alun. Meski kami ini memang agak kurang gaul. :D Karena tidak mesti tiap bulan kami menyempatkan diri ke alun-alun untuk bermain. Kalau sekedar lewat sih tiap hari... :D
Kami biasanya sudah berangkat ke alun-alun sekitar jam setangah 5 sore. Masih agak sepi. Anak-anak paling suka mandi bola. Jadi mereka bisa main sepuasnya. Semakin petang, dan mendekati maghrib, alun-alun akan bertambah ramai. Dan pada saat adzan maghrib, ketika kami beranjak pulang, alun-alun justru semakin ramai. Apalagi jika malam minggu.
Di sinilah kontrasnya. Karena di seberang alun-alun itu ada sebuah masjid jami' berdiri di sudut barat daya alun-alun. Alun-alun yang ramai dan masjid yang sepi. Ah... sebuah fenomena yang barangkali biasa untuk jaman sekarang ini. :(
Ya, sejak beberapa tahun lalu, tiap sore hari di alun-alun tayu ada banyak berbagai macam permainan anak yang disewakan. Mulai dari mandi bola, kereta mini, mobil-mobilan, otopet, hingga sepatu roda.
Berjajar mainan yang disewakan |
Anak-anak yang ingin bermain di alun-alun, biasanya ditemani oleh orangtuanya. Bisa dipastikan hampir tiap sore alun-alun selalu ramai. Hanya pada saat hujan saja, alun-alun menjadi lebih sepi.
Keramaian itu, tentu memicu munculnya pedagang lain disana. Ada pedagang es, gorengan, sosis-sosisan, sate kojek, sampai makanan berat seperti gado-gado, mie godok, nasi goreng dan lainnya.
Pedagang jagung bakar dan kacang kulit yang ikut merasakan berkahnya alun-alun |
Hal ini tentu adalah hal yang patut disyukuri. Ada perekonomian masyarakat yang ikut terangkat dengan keramaian yang ada di alun-alun itu.
Untuk menyenangkan anak-anak, kadang kamipun mengajak mereka bermain di alun-alun. Meski kami ini memang agak kurang gaul. :D Karena tidak mesti tiap bulan kami menyempatkan diri ke alun-alun untuk bermain. Kalau sekedar lewat sih tiap hari... :D
Kami biasanya sudah berangkat ke alun-alun sekitar jam setangah 5 sore. Masih agak sepi. Anak-anak paling suka mandi bola. Jadi mereka bisa main sepuasnya. Semakin petang, dan mendekati maghrib, alun-alun akan bertambah ramai. Dan pada saat adzan maghrib, ketika kami beranjak pulang, alun-alun justru semakin ramai. Apalagi jika malam minggu.
Di sinilah kontrasnya. Karena di seberang alun-alun itu ada sebuah masjid jami' berdiri di sudut barat daya alun-alun. Alun-alun yang ramai dan masjid yang sepi. Ah... sebuah fenomena yang barangkali biasa untuk jaman sekarang ini. :(
Masjid di seberang alun-alun Tayu |
SORE DI ALUN-ALUN TAYU
Reviewed by Ummi Nadliroh
on
Januari 24, 2016
Rating:
hampir di beberapa alun-alun sekarang ramai ya banyak kegiatan
BalasHapusBetul, Mbak. Termasuk kami yg di desa ini.
HapusHallooo kota Pati, kados pundi kabaripun mbak-ayu ? hhh
BalasHapusKonsep tata kota yg lazim sejak baheula : Alun-alun, masjid, kantor pemerintahan, penjara, pasar ...
Makin cantik Pati, oleh2 makanan khas-nya apa mbak? hihi sll sj tertarik kuliner.
Bandeng presto atau otak2 bandeng. Klo di tayu ada kelapa kopyor. Monggo klo ke pati, bisa mampir tayu. :)
HapusKayanya dari dulu, alun-alun itu selalu ramai, ya? Termasuk alun-alun contong di kotaku. :D
BalasHapusYa, mbak. Tp ramenya beda sejak beberapa tahun ini. Lebih semarak gitu...
HapusSoalnya pemerintah sekarang banyak yang melirik alun-alun sebagai potensi daya tarik wisatawan. :)
HapusKangen dengan Tayu, pernah sekolah di sana selama enam tahun, SMPN Tayu, Trus SMAN juga di tayu..
BalasHapusSejak lulus SMA tahun 1985, belum kesana lagi, kangen..
Makasih Ummi Nadliroh..
Sama-sama... :)
Hapus