Masa kecil selalu menjadi masa yang indah untuk dikenang. Saat itu kita kan masih lucu, lugu, imut, dan belum banyak permasalahan. :D Pokoknya bahagia... terus. Dan salah satu yang membuat bahagia masa kecil adalah permainannya. Rasanya, tak ada waktu tanpa bermain. Di sekolah ya main. Pulang sekolah, main. Mengaji, main. Bahkan ketika belajar kelompokpun, sambil main.
Ya...ya... Di tahun 80-an hingga awal 90-an, memang banyak permainan tradisional yang bisa dimainkan anak-anak. Kebanyakan permainan itu dimainkan secara berkelompok. Ada bekelan, betengan, dakonan, gobak sodor, dan lain sebagainya. Tetapi, yang menjadi favoritku adalah sudahmanda, atau ada juga yang menyebutnya engklek. Kenapa? Karena aku cukup piawai di permainan itu. :D
Sudahmanda ini permainan yang murah meriah. Kita cukup membuat kotak-kotak dengan bentuk tertentu di atas tanah. Sedang perlengkapan yang dibutuhkan adalah sebuah pecahan genteng yang disebut gacu. Saat bermain kita bermain dengan satu kaki sebagai tumpuan untuk melompat.
Sebenarnya permainan ini bisa juga dimainkan sendiri. Tapi tidak seru ah kalau bermain sendirian. Kita bisa memanggil seorang atau beberapa orang teman untuk bermain bersama. Kalau bermain bersama, kita harus gantian mainnya. Jadi saat permainan "mati", teman kita yang ganti main. Yang disebut "mati" dalam permainan ini adalah ketika gacu kita melenceng dari arah yang seharusnya. Atau saat kita menginjak garis. Atau melanggar peraturan lain yang telah disepakati.
Ada beberapa model sudahmanda di tempat kami, diantaranya:
1. Montor mabur (pesawat terbang)
Ini adalah model sudahmanda paling sederhana. Bagaimana memainkannya?
Pertama, gacu kita lempar ke kotak nomor 1. Lemparnya harus tepat ya... Karena kalau tidak tepat, kita bisa mati.
Kedua, kita melompat dengan satu kaki berurutan dari nomor 2, 3, 4, 5, 6, brop. Ketika berjalan melewati kotak nomor 2 sampai 6, kita menggunakan satu kaki untuk melompat. Dan ketika sampai pada kotak brop (warna hijau), kita langsung menginjak kotak itu dengan dua kaki, hingga menimbulkan bunyi berdebum, "brop". Mungkin karena itu, kotak tengah itu disebut brop. Mungkin ya... :D
Ketiga, setelah brop, kita kembali ke kotak 3, 2, kemudian mengambil gacu di kotak 1.
Keempat, melompat di depan kotak nomor 1.
Setelah keluar kotak, kita melempar gacu lagi ke kotak nomor 2. Kita mulai melompat lagi. Tapi kali ini kita melompat dengan satu kaki ke kotak 1, 3, 4, 5, 6, brop.
Intinya sih, setiap kotak yang ada gacunya, harus kita lewati.
Nah, kalau kita sukses memainkan permainan ini hingga gacu kita sampai kotak brop tanpa meleset, kita akan punya satu "sawah". Itu hadiah untuk kita. Jadi, satu kotak dalam permainan itu akan jadi "sawah" kita. Barangsiapa sawahnya paling banyak, dia yang memenangkan permainan ini.
2. Ondo (tangga)
Karena bentuknya seperti tangga, makanya model ini disebut sudahmanda ondo. Aku agak lupa cara main dengan model ini. Padahal dulu paling sering main yang ini lho... Ini cerita seingatku saja ya... :D
Kalau tidak salah, cara memainkannya, kita harus punya dua gacu. Satu gacu kita lempar, satu gacu kita pegang dengan cara yang berbeda-beda tiap tingkatan.
Misalnya, saat gacu kita lempar ke kotak nomor 1. Kita memegang gacu lainnya dengan menempatkannya pada tangan yang kita bentuk contong. Sambil memegang gacu dalam contong itu, kita melompat dengan satu kaki dari nomor 2 sampai brop.
Begitu seterusnya. Ada kalanya gacu kita tempatkan di kaki, ada juga gacu diletakkan di atas kepala. Tidak mudah lho, saat gacu diatas kepala, sambil kita melompat sampai brop tanpa menjatuhkan gacu. Perlu kehati-hatian dan keseimbangan.
Seperti montor mabur, kira juga akan dapat sawah kalau sukses sampai akhir.
3. Papan
Yang ini disebut papan karena bentuknya menyerupai papan tulis pada masa kecilku dulu. Papan tulis dulu kan bentuknya kotak hitam, dengan penyangga dibawahnya. Ada yang tahu papan tulis seperti itu? :D
Permainannya hampir mirip dengan model montor mabur, tetapi mulai di kotak nomor 4, kita akan melompat bersilang-silang gitu...
Jadi, kita menginjakkan kaki kanan di nomor 4 dan kaki kiri di brop. Saat kaki kanan kita mau pindah ke nomor 5, kaki kanan harus berjalan menyilang dulu di brop. Begitu seterusnya. Harusnya dipraktekkan nih, biar paham... :D
Seperti biasa, kita akan mendapat sawah jika sukses menyelesaikan permainan ini.
4. Gunung
Lihat kan puncak gunung dalam permainan sudahmanda ini? Jadi, bentuk itulah asal nama sudahmanda model ini.
Pertama kita melempar gacu seperti biasa di kotak 1. Lalu jalan satu kaki di kotak 2, 3. Ketika sampai kotak 4, 5, dua kaki kita meginjak kotak bersamaan. Di kotak 6, kita gunakan satu kaki lagi. Di puncak gunung, kita gunakan dua kaki, lalu berbalik ke awal permainan.
Tapi kita dikatakan menang jika setelah menyelesaikan seluruh permainan, kita melempar gacu lagi di atas puncak gunung. Lalu kita melompat seperti biasa hingga puncak gunung. Saat di puncak, kita berbalik menghadap awal permainan. Dalam keadaan berbalik itu, kita meraba-raba dimana gacu kita berada. Kalau kita mendapatkan gacu itu, kita menang deh... Dan dapat sawah seperti biasa...
Tapi kita dikatakan menang jika setelah menyelesaikan seluruh permainan, kita melempar gacu lagi di atas puncak gunung. Lalu kita melompat seperti biasa hingga puncak gunung. Saat di puncak, kita berbalik menghadap awal permainan. Dalam keadaan berbalik itu, kita meraba-raba dimana gacu kita berada. Kalau kita mendapatkan gacu itu, kita menang deh... Dan dapat sawah seperti biasa...
Itulah model-model sudahmanda yang biasa aku mainkan dengan teman-temanku saat kecil dulu.
Menurutku, ini manfaat bermain sudahmanda:
1. Melatih koordinasi anggota tubuh.
Saat kita melempar gacu, saat kita melompat dengan satu kaki, atau ketika meletakkan gacu di atas kepala, ada banyak anggota tubuh yang kita latih, terutama melatih ketepatan dan keseimbangan.
2. Berlatih sportif.
Bermain dengan teman dalam permainan sudahmanda, pastinya ada yang menang dan yang kalah. Disana kita belajar supportifitas. Menang atau kalah, yang penting sehat ya...
3. Berlatih berjuang untuk mendapatkan sesuatu.
Di permainan ini kan ada "hadiah" berupa sawah jika menyelesaikan permainan. Jadi, ini melatih kita bahwa untuk mencapai sesuatu harus melalui proses, tidak tiba-tiba mendapatkan apa yang kita inginkan. Harus berjuang dulu untuk mencapai yang kita cita-citakan.
Barangkali anak-anak sekarang kalau aku ceritakan tentang sudahmanda akan geleng-geleng kepala, karena tidak tahu dan juga bingung. Permainan macam apa itu? :D
Aku pernah melihat anakku bermain sudahmanda bersama sepupunya, tapi tampaknya ia kurang memahami aturannya. Dan memang tak banyak temannya yang bisa memainkan permainan ini. Tampaknya akan menjadi PR bagiku untuk lebih mengenalkan permainan tradisional ini.
"Tulisan ini diikutkan dalam Giveaway Permainan Masa Kecil yang diselenggarakan oleh Mama Calvin dan Bunda Salfa"
SUDAHMANDA, PERMAINAN FAVORIT MASA KECIL
Reviewed by Ummi Nadliroh
on
Januari 23, 2016
Rating:
gaconnya saya dulu banyak banget buat main engklek, saya bilangnya engklek :)
BalasHapusHehe... Sama mb, sampe disuruh buangin sama ibu.
HapusBeda tempat, beda nama ya...
Permainan khas anak perempuan yang Jeng. Permainan ini sekarang sudah langka.
BalasHapusPermainan anak-anak berkembang sesuai jamannya. Namun ada juga permainan yang lestari, masih eksis hingga sekarang. Layang-layang misalnya masih digemari oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Kini gadget sudah menjadi idola karena bisa main games di sana. Bukan hanya monopoli anak kota tetapi juga anak-anak di pedesaan.
Salam hangat dari Jombang
Leres, Pakdhe. Matur nuwun sudah kerso rawuh disini.
HapusSalam hangat juga dari Pati. :)
Di sini namanya Engklek. ;D Permainan yang bikin ngos-ngosan pas kerewengnya jauh dari jangkauan :D
BalasHapusHihihi... Bener mbak...
Hapusyang sering aku mainkan model gunung. gacu aku menyebutnya bite. Terima kasih sudah berpartisipasi ya
BalasHapusSama2, Mbak. Sukses untuk GAnya ya... :)
HapusBaru tau namanya sudahmanda ada banyak jenisnya.. aku taunya cuma yang gunung. hihihi
BalasHapusYa, Mak... Hihi..
Hapus