4 ALASAN KENAPA SAYA MENULIS

Assalamu'alaikum, Sahabat...

Sungguh mengagumkan ulama-ulama dulu dengan berbagai karyanya. Misalnya Imam Bukhari yang dikenal sebagai ahli hadis dengan karya monumentalnya Al-Jami' Ash-Shahih atau lebih dikenal dengan Shahih Bukhori. Untuk karya tersebut beliau bahkan harus melakukan riset selama 16 tahun. 

Beliau bertemu para perawi hadis dan mengumpulkan hingga sekitar 1 juta hadis. Tetapi beliau kemudian menyeleksi hadis tersebut dengan sangat ketat, misalnya sanad hadis harus bersambung dan perawi harus terpercaya. Dari 1 juta hadis itu, akhirnya beliau hanya memasukkan 9.082 hadis yang diberi predikat hadis shahih. Dan karya beliau itu, sampai saat ini tetap menjadi rujukan utama dalam ilmu hadis. Selain Shahih Bukhari, beliau juga masih punya banyak karya lain, lho. Subhanallah. 

Pun ada banyak ulama lain yang menuliskan karyanya dalam berbagai bidang. Seperti yang kami pelajari dulu di madrasah. Kitab Alfiyah Ibnu Malik dalam ilmu nahwu, Fathul Wahhab di bidang fiqih, Bulughul Marom di bidang hadis, Tafsir Jalalain, dan kitab-kitab lainnya. Semua kitab itu bisa bermanfaat hingga beratus tahun setelahnya karena dituliskan. 

Ternyata budaya literasi sudah terbentuk dalam masyarakat Islam di masa lalu. Budaya literasi yang dimulai dengan proses berfikir, membaca, menulis, hingga akhirnya menghasilkan karya. Bisa dipastikan para penulis kitab itu adalah para pecinta ilmu, yang tidak pernah lelah belajar dari usia dini hingga mereka bisa menghasilkan karya. Bahkan terus belajar, meski sudah menghasilkan karya yang diakui banyak orang. Tidak heran kalau banyak tulisan yang dihasilkan. Hebatnya karya-karya itu tak lekang oleh waktu, masih dipelajari oleh generasi sekarang. Dan salah satu amal yang pahalanya terus mengalir meskipun orang tersebut telah meninggal adalah ilmu yang bermanfaat. Masya Allah...

Kalau saat ini saya menulis dengan alasan ingin seperti ahli ilmu di masa lalu, saya kok malu. Untuk membaca saja saya masih malas-malasan. Sedangkan untuk menghasilkan tulisan yang berkualitas, tentunya kita harus rajin membaca juga banyak berguru pada ahlinya.

Meskipun begitu, saya tetap ingin berproses dalam kebaikan. Insya Allah sayapun ingin menulis dan terus menulis, meskipun dengan alasan yang "apa adanya saya".

Ah, kenapa saya ngelantur kemana-mana? Padahal saya kan cuma ingin berbagi, kenapa saya menulis? Apa alasan saya menulis? :)

Pertama, Karena Saya Memang Suka Menulis.
Saya mulai berlatih menulis ketika masih SD dengan menulis diary. Kemudian menulis puisi waktu MTs. Saya yang pemalu, menjadikan puisi-puisi itu konsumsi pribadi. Saya simpan rapat-rapat, tak ingin ketahuan orang. Tetapi pernah sekali waktu ditemukan oleh Bapak yang hanya berkomentar, "Perlu dikembangkan." Wah, malunya luar biasa saat itu.

Di MA, saya mulai berani mengirim puisi ke majalah dinding sekolah dengan nama samaran. Saya juga mulai menulis cerita pendek saat itu. Masa kuliah, saya masih menjadikan cerpen-cerpen sebagai konsumsi pribadi. Mulai mengirimkan cerpen ke media cetak ketika sudah diwisuda. Ada sebuah cerpen yang dimuat di majalah dan itu satu-satunya tulisan saya yang pernah dimuat majalah. Haha...

Kedua, Menulis adalah Me Time.
Saya adalah ibu dari tiga orang putri. Diluar itu saya adalah PNS. Sebagai ibu bekerja, cukuplah membuat saya sibuk dari bangun tidur hingga putri-putri saya tidur. Karena itu saya butuh waktu untuk diri saya sendiri. Dan karena saya suka menulis, saya memilihnya menjadi kegiatan me time saya. Saya sering menulis di malam hari setelah mereka tidur. Karena itulah tulisan-tulisan saya lebih banyak curhat. Yang penting bahagia kan? Saat me time, masa mau pusing juga? :D

Ketiga, Karena Menulis adalah Proses Belajar.
Sejak saya memutuskan serius menulis di blog (serius dalam arti rutin membuat tulisan), saya telah banyak belajar. Dari mencari ide, mengembangkannya, mengedit, hingga mempublikasikan. Oh ya, termasuk belajar mengedit gambar. Ya, meskipun cuma curhat, sebuah tulisan tetap membutuhkan proses, lho...

Keempat, Ingin Berbagi Hal yang Bermanfaat.
Memang sih, saya suka curhat lewat tulisan. Namun jika yang saya tulis ternyata memberi manfaat untuk orang lain, alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Semoga itu bisa menjadi amal jariyah saya. Tetapi jika ada yang kurang pas, semoga saya diampuni.

Jadi, dengan 4 alasan itu, apakah yang ingin saya capai dengan menulis? Menerbitkan buku? Salah satunya, barangkali ya. Karena dulu ketika kuliah, ketika saya masih sering berkutat dengan fiksi, saya pernah bermimpi bisa menerbitkan novel. 

Tetapi sekarang, saya sedang ingin menikmati proses saja. Pesimis? Ah, tinggal melihatnya dari sisi yang mana. Karena sampai sekarangpun saya masih menyimpan impian itu. Saya juga bergabung dengan komunitas yang mendukung minat saya. Di sisi lain, saya punya amanah yang membutuhkan perhatian. Amanah sebagai ibu rumah tangga, amanah dalam pekerjaan, amanah sebagai bagian dari masyarakat. Jadi, saya memilih menikmati proses, sambil berusaha dan berdo'a agar saya bisa mencapai impian itu.

Kalau Sahabat, adakah yang suka menulis juga? Lalu, kenapa suka menulis? Apa yang diimpikan dari kegiatan menulis? 

4 ALASAN KENAPA SAYA MENULIS 4 ALASAN KENAPA SAYA MENULIS Reviewed by Ummi Nadliroh on Mei 25, 2016 Rating: 5

11 komentar:

  1. Alasan kita hampir sama deh, mbak Ummi. Termasuk juga untuk dokumentasi supaya pengalaman-pemngalaman kita tidak terlupa begitu saja, sehingga kalau ingin membuka kembali lebih mudah.

    Memang tujuan menulis pasti ingin menerbitkan buku atau novel ya mbak. Inshaa Allah bisa terwujud dengan kerja keras dan doa, aamiin :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... Semoga cita-cita Mbak Anjar juga terkabul. :)

      Hapus
  2. Maa syaa Allaah Kerreeeenn Mba Ummi... ^____^ Terus berkarya ya Mba..


    http://www.kaktetyrosaril.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah. Tulisan Mbak Tety juga keren, sy sdh berkunjung. Tp belum sempat meninggalkan jejak. :)

      Hapus
  3. umm Nadliroh semangaaat tulisannya makin mantab.
    mimpi menjadi novelis, lanjutkan! terbuka jalan, insya Allah.

    saya "terasa" banget utk point 3,4 bahwa menulis merupakan proses belajar,
    juga ingin berbagi manfaat. terimakasih umm :)

    BalasHapus
  4. Semoga istiqamah menulis dan menghasilkan karya-karya spektakuler, Mbak. Semoga tidak cuma satu atau dua buku, tapi lebih...
    Aamiin...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, terima kasih.Jadi malu saya, ada yg ahli disini.

      Hapus
    2. Justru saya yang malu dengan teman-teman blogger, termasuk Mbak Ummi, yang konsisten menulis di blog. Padahal saya pengennya bisa saban hari nulis di blog. Tapi, selalu gagal. :(

      Hapus
  5. Alhamdulillah ada blog, bisa terus menulis sementara nunggu ada yang mau nerbitin bukuku heheee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, kalau tulisan Mbak Lusi selalu keren dan cerdas. Kalau saya, masih harus belajar banyak2.

      Hapus

Terima kasih telah memberikan komentar di blog saya. Mohon untuk memberi komentar dengan kata yang santun. Terima kasih. :)

Diberdayakan oleh Blogger.