Nabi Muhammad SAW bersabda, "Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. (Duduk dengan) penjual minyak wangi mungkin dia akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tidak sedap." (HR. Bukhori dan Muslim).
Kita seringnya berkumpul dengan siapa, pasti mempengaruhi kebiasaan kita, pola pikir, gaya hidup dan lain sebagainya. Karena itu memilih teman akrab menurut saya sungguh penting. Bukan bermaksud memilih-milih teman, tetapi teman akrab yang baik pasti akan memberi kontribusi yang baik pula dalam hidup kita.
Kalau kita punya teman yang suka bergosip, kita bisa ikut-ikutan suka bergosip, meski awalnya tidak. Kalau punya teman yang rajin mengaji, bisa jadi kita akan ikut rajin, meski awalnya kita ikut mengaji karena sungkan. Itu hanya contoh sederhana. Saya yakin ada banyak cerita lain tentang bagaimana teman akrab ini bisa mempengaruhi hidup kita.
Dan untuk saat ini, yang namanya berteman itu tidak terbatas hanya di dunia nyata. Social media yang ada saat ini membuat kita bisa berteman dengan banyak orang dari belahan bumi manapun. Facebook, twitter, instagram, Line, WA, dan sosmed lainnya menjadi akrab dengan kita saat ini. Rata-rata kita barangkali mempunyai minimal 2 sosmed yang aktif.
Meski tak bertatap muka, nyatanya teman dunia maya itu tetap bisa mempengaruhi hidup kita. Misalnya jika kita aktif di facebook, lalu punya teman yang memposting gambar yang secara moral/etika tidak baik (misal: gambar porno), kita kebetulan di tag olehnya dengan postingan itu. Bersliweranlah gambar itu di timeline kita. Seperti kata Rasulullah, jika kita duduk dengan pandai besi, meski kita tidak terkena percikan api, kita mungkin akan terganggu dengan asapnya. Jadi meski kita tidak memposting gambar itu, kita mungkin tetap tersandung efek dari gambar itu. Wong gambarnya nampang di timeline kita. Kalau saya sih, untuk teman facebook yang seperti itu, biasanya langsung saya unfriend.
Beberapa waktu ini saya bergabung dengan grup WA di bidang kepenulisan. Teman dunia maya yang saling berjauhan itu ternyata juga bisa saling berbagi, saling mengisi, saling menyemangati untuk selalu berkarya. Bersama-sama teman yang baik ini saya merasa seperti terciprat minyak wangi, sehingga saya ikut mencium aroma wangi yang ditebarkan teman-teman satu grup itu. Saya menjadi terpacu untuk menulis dengan lebih rajin dan lebih baik.
Jadi, apakah seorang teman bisa mempengaruhi hidupmu? Kalau saya sih, YES...
TEMANMU MEMPENGARUHI HIDUPMU?
Reviewed by Ummi Nadliroh
on
Mei 21, 2016
Rating:
Ada dua kemungkinan yang terjadi dalam interaksi atau pertemanan kita dengan orang lain. Bisa kita yang memengaruhi mereka, tapi bisa juga justru kita yang terpengaruh oleh mereka. Jalan paling aman, agar kita kecipratan aroma wangi, ya berteman dengan orang-orang baik dan berprestasi, ya, Mbak.
BalasHapusBener banget, Pak...
HapusBenar mbak Ummi kita memang diajurkan untuk berkumpul dengan orang baik kan ya. Bukan berarti kita membenci orang yang tidak baik, apabila orang yang tidak baik ada peluang menjadi baik ya kita ajak kejalan kebaikan, tapi kalau ngga bisa mending menjauh aja deh, daripada ntar kita ikut-ikutan jadi ngga baik, eman-eman pahala kita yang dengan susah payah kita kumpulkan jadi hangus hehe
BalasHapusTetap teman, tp bukan tempat curhat mungkin ya mbak, kalau yg kurang baik itu. Sambil sedikit2 dinasehati, tanpa menggurui. Siapa tahu hidayah Allah sampai pada teman yg kurang baik itu.
Hapus