Assalamu'alaikum,
Manajemen, menurut kbbi adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Jadi definisi bebas ala saya, manajemen waktu ibu rumah tangga adalah bagaimana seorang ibu rumah tangga menggunakan waktunya secara efektif demi menyelesaikan tugas-tugasnya.
Ibu rumah tangga yang saya maksudkan disini adalah ibu rumah tangga secara umum ya... Baik ibu rumah tangga yang kata orang stay at home mom atau working mom. Dua-duanya menurut saya namanya ya ibu rumah tangga, dan yang pasti perlu mengatur waktunya dengan baik.
Semua orang mempunyai waktu yang sama, yaitu 24 jam. Spesialnya ibu rumah tangga ini, tugasnya juga bukan melulu kerumahtanggaan saja. Seperti menyapu, memasak, atau mencuci. Apalagi jika ibu seorang ibu bekerja. Ya kan?
Karena selain pekerjaan rumah tangga dan pekerjaan kantor, ibu juga harus bersosialisasi dengan lingkungan tempat tinggal. Atau istilahnya bermasyarakat. Misalnya saja mengikuti arisan RT atau acara pengajian. Dari acara itu, ibupun akan terlibat dengan acara-acara yang lain. Menjenguk tetangga sakit, takziyah orang meninggal, jadi panitia mantenan tetangga yang mantu, dan lain sebagainya. Pasti ada lah ya, ada hal-hal yang harus kita kerjakan sebagai bagian dari masyarakat.
Atau malah ibu terlibat dalam masyarakat yang lebih besar? Aktif di berbagai organisasi dan komunitas, misalnya. Pasti dengan berbagai kegiatan itu, ibu harus bisa mengefektifkan waktu agar semua tugas bisa tercapai.
Kalau semua terselesaikan, ibu bahagia dan semuapun ikut bahagia. Karena itulah manajemen waktu sangat dibutuhkan.
Setidaknya ada 3 manfaat jika ibu bisa mengatur waktu dengan baik, yaitu:
1. Agar hidup lebih teratur.
Ibu sering kelabakan karena belum melakukan pekerjaan yang sebenarnya penting? Atau sama seperti saya, suka sekali mengerjakan pekerjaan menjelang deadline? Hahah... Yuk, kita ubah sama-sama kebiasaan buruk itu. Kita fastabiqul khoirot, Bu. Berlomba-lomba menuju kebaikan. Yang menang, dapat pahala dari Allah saja. :)
2. Agar tidak ada waktu yang terbuang sia-sia.
Ibu suka mainan gagdet setelah subuh, terus kaget karena belum memasak buat sarapan? Padahal anak-anak sudah harus ke sekolah. Haha... Itu sih saya banget. Saya harap waktu-waktu seperti itu tidak ada lagi dalam hidup saya. #Aamiin
3. Agar mendapatkan goal lebih banyak.
Kalau habis subuh ibu tidak perlu main gadget dulu, tetapi langsung buat sarapan, memandikan si bungsu, menyapu, mencuci piring. Wah... Ternyata banyak ya, yang bisa dikerjakan kalau kita menghilangkan satu kebiasaan buruk saja. Sasaran yang tercapaipun lebih banyak lagi.
Kelihatannya asyik ya, kalau ibu bisa mengatur waktu. Tetapi tidak semua ibu bisa mengatur waktu dengan baik. Sering ada yang terlalu asyik main gadget sampai anak diabaikan. Kadang ada yang keenakan ngerumpi, sampai anak "ngowoh" menantikan ibu yang tak kunjung selesai ngobrol.
Bu, ini ada beberapa cara agar kita bisa mengatur waktu dengan lebih baik. Mungkin bisa nyangkut di hati ibu. Kalau tidak, ya tidak apa-apa juga.
1. Membuat jadwal harian.
Jadwal ini adalah jadwal rutin yang ditulis detail dan harus dipatuhi. Misalnya ibu harus bangun jam berapa. Ibu menyiapkan sarapan jam berapa. Bahkan ibu boleh memegang HP dari jam berapa sampai jam berapa juga harus ditulis detail. Biar apa? Ya biar teratur. Soalnya kalau tidak dijadwal, bisa-bisa waktunya menyiapkan sarapan malah main gadget kan? :D
2. Menentukan prioritas pekerjaan.
Susun list pekerjaan yang harus ibu selesaikan. Lalu buat prioritas, mana yang mendesak dan harus didahulukan. Misalnya, untuk pagi hari membuat sarapan adalah prioritas. Kalau tidak, maka suami dan anak-anak tidak sarapan. Akibatnya mereka lemes saat di kantor dan di sekolah.
3. Susun pekerjaan yang bisa dilakukan bersamaan.
Ada lho, pekerjaan yang bisa dilakukan bersama-sama. Misalnya di pagi hari kita bisa memasak sambil cuci baju (pakai mesin cuci). Sementara menggoreng ikan, sambil menunggu ikan matang kita bisa sambil mencuci piring yang kotor semalam. Tapi hati-hati, jangan sampai ikannya gosong, Bu.
4. Konsisten dan patuh pada jadwal serta prioritas.
Setelah membuat jadwal dan prioritas, tentunya tetap tidak akan efektif kalau ibu tidak konsisten menjalankannya. Catatan yang sudah ibu buat harus dipatuhi. Kalau perlu ditempel di tempat yang terlihat, dan minta suami untuk ikut mengingatkan.
Kalau kata orang Barat, time is money (waktu adalah uang). Kalau orang Arab mengatakan al-waqtu kash-shoif (waktu laksana pedang). Kalau kita tidak pandai memanfaatkannya, waktulah yang akan memotong kita.
Kalau bagi ibu, waktu itu apa?
Wassalamu'alaikum
Ummi
Manajemen, menurut kbbi adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Jadi definisi bebas ala saya, manajemen waktu ibu rumah tangga adalah bagaimana seorang ibu rumah tangga menggunakan waktunya secara efektif demi menyelesaikan tugas-tugasnya.
Ibu rumah tangga yang saya maksudkan disini adalah ibu rumah tangga secara umum ya... Baik ibu rumah tangga yang kata orang stay at home mom atau working mom. Dua-duanya menurut saya namanya ya ibu rumah tangga, dan yang pasti perlu mengatur waktunya dengan baik.
Semua orang mempunyai waktu yang sama, yaitu 24 jam. Spesialnya ibu rumah tangga ini, tugasnya juga bukan melulu kerumahtanggaan saja. Seperti menyapu, memasak, atau mencuci. Apalagi jika ibu seorang ibu bekerja. Ya kan?
Karena selain pekerjaan rumah tangga dan pekerjaan kantor, ibu juga harus bersosialisasi dengan lingkungan tempat tinggal. Atau istilahnya bermasyarakat. Misalnya saja mengikuti arisan RT atau acara pengajian. Dari acara itu, ibupun akan terlibat dengan acara-acara yang lain. Menjenguk tetangga sakit, takziyah orang meninggal, jadi panitia mantenan tetangga yang mantu, dan lain sebagainya. Pasti ada lah ya, ada hal-hal yang harus kita kerjakan sebagai bagian dari masyarakat.
Atau malah ibu terlibat dalam masyarakat yang lebih besar? Aktif di berbagai organisasi dan komunitas, misalnya. Pasti dengan berbagai kegiatan itu, ibu harus bisa mengefektifkan waktu agar semua tugas bisa tercapai.
Kalau semua terselesaikan, ibu bahagia dan semuapun ikut bahagia. Karena itulah manajemen waktu sangat dibutuhkan.
Setidaknya ada 3 manfaat jika ibu bisa mengatur waktu dengan baik, yaitu:
1. Agar hidup lebih teratur.
Ibu sering kelabakan karena belum melakukan pekerjaan yang sebenarnya penting? Atau sama seperti saya, suka sekali mengerjakan pekerjaan menjelang deadline? Hahah... Yuk, kita ubah sama-sama kebiasaan buruk itu. Kita fastabiqul khoirot, Bu. Berlomba-lomba menuju kebaikan. Yang menang, dapat pahala dari Allah saja. :)
2. Agar tidak ada waktu yang terbuang sia-sia.
Ibu suka mainan gagdet setelah subuh, terus kaget karena belum memasak buat sarapan? Padahal anak-anak sudah harus ke sekolah. Haha... Itu sih saya banget. Saya harap waktu-waktu seperti itu tidak ada lagi dalam hidup saya. #Aamiin
3. Agar mendapatkan goal lebih banyak.
Kalau habis subuh ibu tidak perlu main gadget dulu, tetapi langsung buat sarapan, memandikan si bungsu, menyapu, mencuci piring. Wah... Ternyata banyak ya, yang bisa dikerjakan kalau kita menghilangkan satu kebiasaan buruk saja. Sasaran yang tercapaipun lebih banyak lagi.
Kelihatannya asyik ya, kalau ibu bisa mengatur waktu. Tetapi tidak semua ibu bisa mengatur waktu dengan baik. Sering ada yang terlalu asyik main gadget sampai anak diabaikan. Kadang ada yang keenakan ngerumpi, sampai anak "ngowoh" menantikan ibu yang tak kunjung selesai ngobrol.
Bu, ini ada beberapa cara agar kita bisa mengatur waktu dengan lebih baik. Mungkin bisa nyangkut di hati ibu. Kalau tidak, ya tidak apa-apa juga.
1. Membuat jadwal harian.
Jadwal ini adalah jadwal rutin yang ditulis detail dan harus dipatuhi. Misalnya ibu harus bangun jam berapa. Ibu menyiapkan sarapan jam berapa. Bahkan ibu boleh memegang HP dari jam berapa sampai jam berapa juga harus ditulis detail. Biar apa? Ya biar teratur. Soalnya kalau tidak dijadwal, bisa-bisa waktunya menyiapkan sarapan malah main gadget kan? :D
2. Menentukan prioritas pekerjaan.
Susun list pekerjaan yang harus ibu selesaikan. Lalu buat prioritas, mana yang mendesak dan harus didahulukan. Misalnya, untuk pagi hari membuat sarapan adalah prioritas. Kalau tidak, maka suami dan anak-anak tidak sarapan. Akibatnya mereka lemes saat di kantor dan di sekolah.
3. Susun pekerjaan yang bisa dilakukan bersamaan.
Ada lho, pekerjaan yang bisa dilakukan bersama-sama. Misalnya di pagi hari kita bisa memasak sambil cuci baju (pakai mesin cuci). Sementara menggoreng ikan, sambil menunggu ikan matang kita bisa sambil mencuci piring yang kotor semalam. Tapi hati-hati, jangan sampai ikannya gosong, Bu.
4. Konsisten dan patuh pada jadwal serta prioritas.
Setelah membuat jadwal dan prioritas, tentunya tetap tidak akan efektif kalau ibu tidak konsisten menjalankannya. Catatan yang sudah ibu buat harus dipatuhi. Kalau perlu ditempel di tempat yang terlihat, dan minta suami untuk ikut mengingatkan.
Kalau kata orang Barat, time is money (waktu adalah uang). Kalau orang Arab mengatakan al-waqtu kash-shoif (waktu laksana pedang). Kalau kita tidak pandai memanfaatkannya, waktulah yang akan memotong kita.
Kalau bagi ibu, waktu itu apa?
Wassalamu'alaikum
Ummi
MANAJEMEN WAKTU IBU RUMAH TANGGA
Reviewed by Ummi Nadliroh
on
November 12, 2016
Rating:
Aku sudah coba buat jadwal, tapi ya gitu, gagal selalu. :'(
BalasHapusHihi... Konsisten itu yg susah ya, Mbak...
HapusSaya ibu rumah tangga yang bekerja dan sangat sulit sekali membagi waktu huhuuu..
BalasHapusWaktu saya udah habis ditempat kerja mbak, sampai rumah masih harus tak tik lagi..
ngeblognya sering keteteran nggak kebagian waktu hahaha.. jadi curhat nie..
Kalau saya sering nulisnya malam. Tapi saya juga masih belajar konsisten. :D
HapusSusah susah gampang ya dalam memanajemen waktu
BalasHapusYa... Gampang2 susah. #eh :D
HapusSering heran juga mbak, ibu2 pada ngumpul ngrumpi lama gitu. Kalau kebetulan "kejebak" ngobrol gitu, aku pasti gelisah, pikiran kebayang banyak kerjaan rumah yg menunggu.
BalasHapusIya. Tapi kadang mau pamit gak enak karena orangnya bicaranya gak berhenti2. Hehe...
Hapus