#BahagiadiRumah, Tempat itu Bernama Rumah

Assalamu'alaikum, Sahabat...

Apa arti rumah bagimu, Sahabat? Tentunya bukan sekedar bangunan untuk bermegah-megahan kan? Juga bukan sekedar tempat numpang makan dan tidur. Karena bagi saya, rumah adalah...
bahagia-di-rumah-novaversary
1. Tempat yang selalu saya rindukan, hingga selalu ingin pulang. 

Bertahun lalu ketika masih sekolah dan kuliah, hal yang paling membuat saya bahagia adalah ketika merencanakan hari pulang. Berdebar-debar ketika menantikannya, tak sabar melihat kalender dan jam. Berharap hari segera berlalu dan hari kepulangan segera datang. 

Dan kini, setiap kali harus bertugas keluar kota, rumahpun masih menjadi tempat yang saya rindukan. Termasuk kepada belahan jiwa dan permata hati yang ada di dalamnya.

Entah saya pergi kemana, mengingat bahwa selalu ada rumah untuk pulang itu sungguh melegakan. Karena setiap saya pergi, separuh hati saya tetaplah tertinggal. Dulu ada orang tua yang menjadi tempat bersandar, sekarang ada suami dan anak-anak yang menjadi pegangan.
bahagia-di-rumah-novaversary
Selalu ada jalan pulang
2. Tempat dimana orang-orang terkasih berada.

Rasa rindu akan rumah tak lain dan tak bukan karena orang-orang yang saya kasihi berada disana. Dulu, di masa muda saya, bapak, ibu, simbah, saudara selalu membuat hati terasa hangat kala saya kembali pulang. Kini ketika saya telah berkeluarga, anak-anak senantiasa menjadi penyejuk mata dan pusat bahagia.
bahagia-di-rumah-novaversary
Yang tercinta, tersayang dan terkasih
3. Tempat dimana saya bisa melepaskan beban. 

Berada di luar, selalu menyisakan kepenatan. Tetapi, entah seberapa berat beban yang ada di luar sana, ketika pulang ke rumah saya bisa melepaskannya dan menjadikannya lebih ringan. Beban itu menjadi menguap entah kemana ketika bertemu suami dan melihat anak-anak becanda bahkan bertengkar. 
bahagia-di-rumah-novaversary
Beban pekerjaanpun menghilang
4. Tempat merajut silaturahmi. 

Berapa banyak saudara yang merantau mengadu nasib ke daerah lain, tetapi mereka selalu kembali untuk silaturahmi paling tidak setahun sekali. Karena mereka masih merasa rumah kami adalah tempat pulang.
bahagia-di-rumah-novaversary
Merajut silaturahmi
Paling tidak 4 hal itulah yang membuat rumah selalu spesial bagi saya. Sama spesialnya dengan Novaversary (Ulang Tahun Nova ke-28 tahun) saat ini yang mengangkat tema #BahagiadiRumah. Sudah 28 tahun, sudah cukup dewasa untuk sebuah usia. 

Jadi teringat dulu waktu saya kecil sering membaca tabloid Nova di rumah tetangga. Berita artis dan resep-resep masakan yang selalu saya cari. Awet ya, sampai sekarang masih bertahan dan semakin lengkap saja isinya.

Tema yang diangkat tentang #BahagiadiRumah pun terasa pas dengan spesialnya rumah bagi saya. Seperti arti rumah yang saya sebutkan diatas, #BahagiadiRumah bagi saya bisa berarti:

1. Berkumpul bersama orang-orang tercinta.
bahagia-di-rumah-novaversary

Di pagi hari, ketika tiba-tiba salah satu putri mendatangi saya di dapur sambil mengadu, "Aku ngompol lagi, Bunda", dengan diiringi senyum malu-malu. Atau si bungsu yang memanggil, "Pus...pus...", tetapi sambil menjauh dari si kucing karena ia gemas-gemas takut dengan si kucing. Juga putri yang lain yang tiba-tiba berteriak, "Kotak pensilku dimana, Bunda? Semalam dibuat mainan adik, kok."

Pagi yang cerah, penuh teriakan anak-anak, tapi semua orang bahagia, hati seorang ibupun merasa #BahagiadiRumah.
   
2. Anak-anak bertumbuh (mencoba) menjadi sholihah.
bahagia-di-rumah-novaversary

Menjadi kebanggaan jika anak-anak menjadi sholih/sholihah, termasuk kebanggaan ketika menghadap-Nya. Apa jadinya jika titipan-Nya tak dijaga dengan sepenuh jiwa? Dan menyisakan coreng-moreng di wajah orang tua nantinya?

Karena itu #BahagiadiRumah sangat terasa jika melihat anak-anak berproses menuju kesholihan dengan rajin sholat, rajin mengaji, dan rajin belajar. 

3. Anak-anak rukun sesama saudara.
bahagia-di-rumah-novaversary

Bertengkar memperebutkan mainan atau makanan itu sudah biasa bagi saudara. Tapi entah kenapa, mereka selalu tak tahan jika berjauhan satu sama lain. Selalu saja ada tanya, "Adik kemana, Bunda?" atau "Kakak kemana, Bunda?" jika salah satu saudara tak terlihat di rumah.

Semakin dewasa, semoga mereka juga selalu punya ikatan yang kuat antar saudara. Dan semoga mereka senantiasa rukun, meski mereka punya keluarga baru. Agar bundapun #BahagiadiRumah selamanya.

4. Kami berkembang dan belajar bersama. 
bahagia-di-rumah-novaversary

Karena kami merasa belum menjadi manusia yang baik, suami yang baik, istri yang baik, orang tua yang baik, karena itu sebagai keluarga, kami terus belajar. Saling melengkapi kekurangan, saling mengingatkan jika ada kesalahan, dan saling menasehati dalam kebaikan.

Ada saatnya kami marahan, ada saatnya kami romantis-romantisan, ada kalanya tak punya uang di kantong hingga harus irit-iritan, kadang juga berkelebihan dan mencoba berbagi kebahagiaan. Seperti itulah #BahagiadiRumah yang kami rasakan.

Sahabat, Rasulullah SAW pernah bersabda, bahwa, "Yang disebut kaya (ghina) bukanlah dengan banyaknya harta (atau banyaknya kemewahan dunia). Namun yang disebut ghina adalah hati yang selalu merasa cukup." (HR. Bukhari dan Muslim).

Jadi sahabat, apakah hatimu sudah merasa bahagia? Termasuk #BahagiadiRumah yang begitu sederhana adanya?
#BahagiadiRumah, Tempat itu Bernama Rumah #BahagiadiRumah, Tempat itu Bernama Rumah Reviewed by Ummi Nadliroh on Mei 31, 2016 Rating: 5

24 komentar:

  1. Di rumah, banyak terukir sejarah yang indah, ya, Mbak.
    Sepenat apa pun saat bekerja, sesampai di rumah disambut celoteh lucu anak-anak, seketika penat jadi lenyap. :)

    BalasHapus
  2. Subhanallah.. Rumah adalah tempat paling nyaman buat keluarga, berbahagialah buat kita yang sudah punya rumah, berbahagia pula buat kita yang rumahnya masih kontrak seperti saya, hehe...

    Salam ukhuwwah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rumah sendiri atau kontrak, saya pikir lebih ke rasa di hati kita masing2. :)

      Salam ukhuwah juga, Kang Maman...

      Hapus
  3. " bahagiadirumah " .. tempat yang selalu merindu untuk kita kembali.
    Masya Allah ... dimana anggota keluarga tak kan terputus tali silaturahim.

    Damainya dunia bermula dari keluarga di rumah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masya Allah... Betul ya, Mbak Lady, dari keluarga bisa membentuk masyarakat yang damai, dan akhirnya dunia yang damai.

      Hapus
  4. diamanpun kita pergi pasti rindu untuk pulang. rumah bagiku segalanya

    BalasHapus
  5. jadi kangen kampung halaman ahihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sabar, sebentar lagi lebaran, Mbak... Hehe...

      Hapus
  6. Kalau sudah dirumah males kemana-mana. Paling enak memang dirumah sendiri :))

    BalasHapus
  7. Saya juga #bahagiadirumah.
    Aduh lupa GA ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Susi #bahagiadirumah sambil buat craft, ya... :)

      Hapus
  8. buatku rumah tempat paling nyaman

    BalasHapus
    Balasan
    1. Leres, Mbak Lidya. Paling nyaman memang berada di rumah.

      Hapus
  9. Kalau saya mah susah mbak kalau mau berkumpul bersama dengan keluarga karena rumahnya pada jauh dan juga ada yang sudah meninggal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang penting tidak memutuskan tali silaturahmi ya, Kang.

      Hapus
  10. Saya termasuk orang rumahan, mbak Ummi. Karena ga pernah pergi jauh dari rumah. Paling ninggalin rumah buat kerja dan sorenya kembali lagi. Saat ini orang tua tinggal bersama saya, jadi semakin anteng aja dirumah.

    Pernah pikinik di daerah Salatiga hanya 2 hari 1 malam itupun kepikiran rumah terus, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya aslinya jg org rumahan, Mbak Anjar. Hanya masalah kerjaan yg mengharuskan sy keluar rumah. Plg nyaman mmg di rumah ya, Mbak.

      Hapus

Terima kasih telah memberikan komentar di blog saya. Mohon untuk memberi komentar dengan kata yang santun. Terima kasih. :)

Diberdayakan oleh Blogger.