TRADISI LEBARAN DI TAYU

Ini postingan yang agak telat. Tapi gak pa-pa deh... Daripada tidak sama sekali. Eman sudah foto-foto dan rekam-rekam video. Meski kualitas foto dan video tidak bisa dikatakan bagus. Hehehe... Apalagi beberapa foto diambil saat malam hari, dan merekam dengan kamera HP. :D

Aku tinggal di wilayah Kecamatan Tayu, salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Ada beberapa tradisi yang selalu ada dari aku kecil dulu, sampai sekarang. Sebenarnya tradisi ini, mungkin tidak jauh berbeda di tempat lain. Tetapi soal kemasan, pasti di masing-masing tempat berbeda.

Beberapa saudara yang merantau, tiap mudik lebaran pasti mengingat beberapa tradisi yang ada disini. Bahkan keponakanku yang masih 5 dan 3 tahun, tiap pulang, meski bukan pas lebaran mesti tanyanya, "Nanti ada takbiran ya, Budhe?"

Nah, kalau di Tayu, ini beberapa hal yang ada pada setiap lebaran:

1. Takbir Keliling.
Setiap malam Idul Fitri (1 Syawal), di semua tempat pasti mengumandangkan takbir. Selain di musholla dan masjid, di Tayu juga diadakan takbir keliling. Sejak aku kecil dulu kegiatan ini sudah ada. Dulu, aku dan teman-teman di masa kecil juga mengikuti kegiatan ini. Kalau dulu cukup membawa lampion yang diberi penerangan lilin. Sekarang lampion-lampion itu menggunakan lampu dengan membawa diesel sebagai sumber listriknya. Diesel itu biasanya dibawa dengan menggunakan truk.

Takbir keliling ini diadakan oleh Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kecamatan. Dan dilombakan lho... Semua musholla atau masjid di wilayah Kecamatan Tayu boleh ikut. Biasanya pesertanya adalah remaja masjid dan remaja musholla. Tetapi meski dilombakan, sepertinya peserta tidak terlalu memikirkan tentang menang atau kalah. Karena kalau dilihat, biaya yang digunakan untuk mengikuti kegiatan takbir keliling pasti lebih besar dari hadiah yang disediakan panitia. Yang terpenting adalah syiar Islam-nya dan menggemakan takbir di malam itu.

Berbagai kreatifitas peserta takbir keliling




2. Membuat Ambengan.
Ambengan adalah nasi dan berbagai lauk pauknya yang ditempatkan di nampan. Biasanya ibu-ibu bangun saat fajar menjelang sholat Idul Fitri untuk membuat ambengan ini. Lalu ambengan dibawa ke tempat sholat Id. Dan kita siap menyerbu ambengan setelah sholat Id. Kita makan ramai-ramai dalam satu tempat. Seru!
Ayo Mas, dihabisin aja...

Gak usah malu-malu, monggo...

3. Lomban Kupatan Sungai Tayu.
Satu minggu setelah sholat Idul Fitri, di Tayu ada lomban kupatan. Biasanya orang-orang membuat kupat lepet di hari itu. Selain itu, ada perayaan yang diadakan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sambiroto Tayu. Dan di hari itu juga, kita bisa naik perahu nelayan yang biasanya digunakan untuk mencari ikan di laut. Ramai pokoknya.

Salah satu atraksi saat perayaan Lomban Kupatan

Naik perahunya Pak Nelayan
Seperti itu tradisi di Tayu tiap lebaran. Kalau di daerahmu, ada apa saja?
TRADISI LEBARAN DI TAYU TRADISI LEBARAN DI TAYU Reviewed by Ummi Nadliroh on Agustus 08, 2015 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Terima kasih telah memberikan komentar di blog saya. Mohon untuk memberi komentar dengan kata yang santun. Terima kasih. :)

Diberdayakan oleh Blogger.